Dapat merasakan gerakan bayi dalam perut merupakan hal yang dinanti oleh setiap ibu hamil. Gerakan janin yang teratur biasanya menandakan bahwa janin tersebut sehat. Umumnya, gerakan berupa tendangan atau putaran yang biasanya dapat dirasakan ketika usia kehamilan memasuki 16 hingga 28 minggu. Akan tetapi pada saat menjelang persalinan gerakan bayi mulai berkurang. Berikut alasan kenapa bayi jarang bergerak di usia 9 bulan.
Ruang Gerak Semakin Sempit
Ketika kandungan memasuki usia 9 bulan maka ukuran janin semakin besar sehingga ruang gerak untuk bayi menjadi semakin terbatas dan sempit. Hal tersebut mengakibatkan pada usia ini bayi jarang melakukan pergerakan seperti biasanya. Mungkin saja si bayi tetap aktif di dalam rahim tetapi ia tidak punya ruang sama sekali untuk melakukan pukulan atau tendangan di usia kandungan yang semakin tua.
Perkembangan alami pada kehamilan dapat ditandai dengan gerakan yang dilakukan si kecil mulai berkurang. Biasanya, pada usia menjelang persalinan bayi telah pindah posisi kepala dan akan tetap bertahan seperti itu hingga persiapan persalinan untuk melahirkan. Namun jika bayi anda tidak melakukan pergerakan jauh sebelum usia kandungan memasuki 9 bulan maka anda perlu melakukan konsultasi dan pemeriksaan ke dokter kandungan.
Gerakan Janin Melambat
Kenapa bayi jarang bergerak di usia 9 bulan juga bisa disebabkan karena gerakan janin yang melambat atau gerakan janin berkurang. Perlu anda ketahui bahwa gerakan janin yang melambat dengan gerakan janin berkurang merupakan dua hal yang berbeda. Gerakan janin melambat menandakan bahwa adanya masalah kesehatan lainnya yang dapat mengancam keselamatan si kecil.
Dokter akan memeriksa detak jantung bayi atau bahkan melakukan pemeriksaan ultrasound. Hal tersebut dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya komplikasi kehamilan. Kondisi tersebut tidak dapat diabaikan karena dapat membahayakan nyawa si kecil. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika bayi anda mulai mengurangi pergerakan.
Jumlah Gerakan Bayi Berkurang
Hampir semua dokter kandungan menyarankan pasien untuk menghitung jumlah tendangan yang dilakukan bayi setiap harinya. Frekuensi tendangan bayi yang semakin menurun menjadi salah satu penyebab kenapa bayi jarang bergerak di usia 9 bulan. Hal tersebut dikarenakan menyempitnya ruang gerak untuk si bayi. Ruang gerak yang semakin terbatas membuat bayi semakin jarang melakukan pergerakan.
Akan tetapi anda perlu menghitung jumlah gerakan yang dilakukan oleh bayi setiap harinya dan mengkonsultasikan dengan dokter kandungan anda. Dengan mengetahui jumlah tendangan yang dilakukan bayi secara berkala, maka anda pun akan tahu apabila sewaktu-waktu pergerakan bayi mulai berkurang drastis. Aturan umum dalam menghitung jumlah tendangan adalah dengan merasakan 10 gerakan pukulan, tendangan, hingga perubahan posisi bayi.
Itulah beberapa alasan mengapa bayi jarang bergerak pada usia kandungan memasuki 9 bulan. Hal tersebut harus selalu anda perhatikan agar anda dapat mengetahui perkembangan dari bayi yang ada di dalam perut. Apabila terjadi sesuatu yang menurut anda berbeda dari biasanya, maka ada baiknya segera melakukan konsultasi pada dokter kandungan sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.