Bagi kita yang hidup di dalam masyarakat pedesaan tentu sangat mengenal dengan yang namanya air tajin. Ya, air yang terbuat dari rebusan beras ketika menanak nasi menggunakan panci atau ketel. Sebagian masyarakat di desa sering menggunakan air tajin ini untuk dikonsumsi.
Baik dikonsumsi untuk orang dewasa juga sering diberikan kepada bayi yang masih kecil. Dengan asumsi bahwa air tajin bisa digunakan sebagai ASI atau susu formula. Tapi tahukah jika air tajin bisa berbahaya jika terus dikonsumsi untuk diberikan pada ao kecil?
Lalu apa alasan yang membuat air tajin bahaya bagi bayi?
Memperlambat tumbuh kembang bayi
Bayi yang pada usia masih di bawah satu tahun akan mengalami perkembangan yang signifikan dari segi fisik dan cara merespon keadaan di sekitar. Bayi yang baru dilahirkan sampai pada usia dibawah dua tahun pun sebenarnya harus mengkonsumsi ASI sebagai asupan utama pada tubuhnya.
Jika pada usia ini para orang tua mengganti susu dengan air tajin maka akan berakibat pada tumbuh kembang bayi. Susu atau ASI mengandung kalsium tinggi yang membantu dalam proses pertumbuhan tulang dan gigi. Maka akan sangat berpengaruh jika diganti dengan air tajin yang tidak mengandung kalsium seperti susu.
Memperlambat tumbuh kembang pada otak
Bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan akan sangat memerlukan nutrisi dan multivitamin untuk perkembangan otaknya. Namun jika asupan nutrisi dan vitamin diganti dengan air tajin yang hanya mengandung karbohidrat maka akan memperlambat perkembangan otaknya.
Jika para orang tua sudah mengetahui akan dampak negatif dari bahaya air tajin, sebaiknya mulai sekarang hentikan pemberian air tajin pada bayi. Memang dalam kasus tertentu sebagian kalangan masyarakat memberikan air tajin pada bayi sebagai alternatif untuk.mengganti susu mengingat harga dari susu yang lumayan mahal.
Tetapi jika bagi masyarakat yang masih mampu untuk membelikan susu, maka akan sangat disarankan sebab pemberian kalsium,nutrisi dan vitamin dalam pertumbuhan dan perkembangan pada bayi sangat penting apalagi dalam tahap awal pertumbuhan.