Meneladani 3 Kisah Sahabat Nabi Yang Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah amalan yang wajib hukumnya. Sikap ini adalah bagian dari tugas seorang anak untuk memberikan manfaat dan bakti kepada orang tuanya. Dalam agama islam, caranya pun beragam termasuk dengan tidak membantah. Sikap teladan ini pula bisa Anda temukan dari 3 kisah sahabat nabi yang berbakti kepada orang tua berikut ini.

Table of Contents

Kisah Saad Bin Abi Waqqash

Salah satu sahabat nabi dan pemeluk islam pertama yang dikenal sangat berbakti pada orang tuanya adalah Saad Bin Abi Waqqash. Pria yang merupakan paman Rasulullah SAW ini sangat taat dan patuh kepada ibunya. Bahkan, cintanya pada si Ibunda terus melekat hingga dewasa. Sayangnya, Ibu Sa’ad hamnah binti Sufyan bin Abu Umayyah adalah penyembah berhala.

Ibunya bersikukuh untuk setia dengan agama nenek moyangnya. Namun, Sa’ad berpindah ke agama islam di umurnya yang menginjak 17 tahun. Dituliskan kisahnya bahwa ibunya terus membujuknya untuk menyembah berhala. Bahkan, ibundanya rela untuk tidak makan dan minum hingga Sa’ad meninggalkan islam.

Namun, keteguhan hati Sa’ad dalam merangkul agama islam sangat kuat. Pria ini masih tetap taat untuk menjaga ibunya meski tak menuruti permintaannya agar berpindah agama. Dari kekuatan tekad itulah, ibu Sa’ad pun sadar bahwa apa yang dia lakukan hanya membawa kebencian dan kesedihan.

Kisah Uwais Al-Qarni

Salah satu kisah kebaktian seorang anak kepada orang tuanya yang cukup terkenal adalah Uwais Al-Qarni. Kisah pemuda yang satu ini bermula dari hidupnya bersama ibu yang sudah tua dan mengalami lumpuh. Uwais sendiri memiliki penyakit kulit belang belang yang disebut sopak. Sayangnya dia adalah seorang fakir dari yaman yang tak pernah berjumpa Rasul.

Kisah teladan kepada ibunya bermula dari keinginan ibu untuk berhaji. Dengan cara apapun pemuda ini berlatih fisik dengan menggendong anak lembu naik turun bukit. Hal itu karena dirinya tidak memiliki kendaraan untuk berhaji. Dia pun menyimpan makanan untuk bekal perjalanan tersebut. Alhasil, ibunya pun berhasil menunaikan haji di punggung Uwais.

Perjalanan Haji itu ditempuh Uwais sambil menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Makkah. Dengan semangat dan bakti yang besar, Uwais melakukan tawaf dan berdoa di depan ka’bah untuk sang ibunda. Uwais pun hanya meminta ridha dari ibunya untuk membawanya masuk ke surga. Meski bukan sahabat nabi, namun sosoknya dikagumi oleh Nabi.

Kisah Kilab Bin Umaiyah

Salah satu kisah sahabat nabi yang berbakti kepada orang tua hadir dari pemuda muslim bernama Kilab Bin Umaiyah. Pria ini memiliki ayah dan ibu yang sudah tua dan tak mampu beraktivitas. Karena itulah, setiap pagi dan petang pemuda ini selalu menyiapkan susu untuk orang tuanya. Namun suatu ketika, Kilab turut berjihad dalam perang.

Dia pun membeli hamba sahaya untuk mengasuh kedua orang tuanya. Karena orang tua Kilab tertidur pulas, hamba sahaya tersebut tidak memberikan gelas susu di petang hari. Sehingga di tengah malam orang tua Kilab terbangun dalam keadaan lapar dan tak berdaya. Di kala itu, bapak Kilab mengucap permohonan kepada Kilab dengan kitabullah.

Perkataan tersebut pun mencapai Umar bin Khattab. Yang kemudian meminta Kilab untuk memeras susu unta untuk ayahnya. Di saat ayah Kilab meminumnya, dirinya mengenal bau dan siapa pemeras air susu tersebut. Senantiasa, Umar pun mengutus Kilab untuk pulang dan merawat orang tuanya sampai wafat.

Ketiga tokoh sahabat rasul tersebut tentunya bisa menjadi dorongan positif untuk menjadi orang yang lebih baik. Terutama untuk Anda yang ingin mengikuti jejak dan mendapat keistimewaan layaknya 10 sahabat nabi yang dijamin masuk surga. Karena itu, beramal lah dengan hal yang paling mudah yakni dengan berbakti dan sayang orang tua.