Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja, bukan hal yang bisa dilakukan dengan sederhana. Terlebih, bila anda bekerja dilingkungan yang dalam tanda kutip, kurang aman dan nyaman. Seperti misalnya lingkungan kerja dengan suhu dan kualitas udara buruk, bising, dengan peralatan tidak memadai dan pekerjaan yang cukup rawan terjadi kecelakaan.
Namun berbagai kendala dan tantangan di lingkungan kerja, sebenarnya bisa diatasi dengan menerapkan berbagai cara yang bermuara pada terjadinya keselamatan dan kesehatan kerja.
Biasanya dalam sebuah industri atau perusahaan, telah mengaplikasikan sebuah sistem keamanan tertentu, termasuk sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh stakeholder aman dilingkungan kerja. juga, memastikan semua proses produksi berjalan lancar tanpa harus terkendala faktor faktor kesehatan dan keselamatan.
Terkait keselamatan dan kesehatan kerja, pemerintah juga telah membuat aturan dan undang undang tentangnya. Undang undang dan peraturan ini bahkan wajib dilaksanakan setiap industri demi keamanan dan kenyamanan semua pihak.
Tentu, hal ini sangat bagus demi tercapainya kondusifitas lingkungan kerja perusahaan. Satu sisi, dengan diterapkannya aturan dan undang undang, tentang K3, mau tidak mau, perusahaan harus mematuhinya, di sisi lain, para tenaga kerja akan merasa aman dari ancaman kerja seperti gangguan kesehatan maupun ancaman keselamatan saat bekerja.
Pihak perusahaan sebaiknya menyusun program program K3 untuk diterapkan, meski perusahaan skala kecil tetap memerlukanya.
Artikel kali ini akan membahas tentang program program K3 yang bisa diterapkan di perusahaan. Mulai dari program identifikasi bahaya dan risiko, program pelatihan K3, hingga program media komunikasi K3 yang tujuannya membahas dan mengkomunikasikan keselamatan dan kesehatan kerja kepada para pekerja. Simak selengkapnya ulasanya berikut ini.
Program Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Program K3, adalah suatu rencana aksi pasti, dan dirancang guna cegah kecelakaan kerja dan penyakit karena kerja. Seorang profesional ahli K3, biasanya membuat program K3.
Berikut ini beberapa contoh program K3 yang biasanya dibuat oleh profesional. Program K3 ini bisa diimplementasikan di berbagai tempat kerja seperti rumah sakit, pabrik, gedung, proyek konstruksi, hingga di sekolah, dan masih banyak lagi. Berikut ulasan lengkapnya :
1. Program identifikasi bahaya dan penilaian risiko
Program ini, adalah program K3, yang biasanya paling dasar dan cukup berpengaruh terhadap program program lain.
Di program K3 ini, pekerja diharuskan bisa sebutkan seluruh kegiatan di tempat kerjanya, termasuk yang ruin maupun non rutin, serta dalam kondisi darurat untuk identifikasi potensi bahaya dan resikonya.
Selanjutnya setelah berhasil mengidentifikasi, dilanjutkan dengan perencanaan pengendalian terhadap risiko yang ada. Contoh dari program K3 identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang paling umum seperti, Hazard identification, job safety analysis, dan hiradc.
2. Program K3 Identifikasi peraturan dan perundangan
Program K3 lainnya, yakni seperti identifikasi peraturan dan perundangan. Tujuan program K3 ini untuk pastikan kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku. Juga sebagai bahan negosiasi kepada pihak manajemen serta pekerja, dalam rangka memastikan kepatuhan terhadap peraturan.
Peraturan dan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja bisa bersumber dari pemerintah, kementerian, korporat maupun perusahaan indukĀ dan sumber peraturan perundangan K3 yang lainya.
3. Penetapan tujuan dan program
Biasanya, penetapan tujuan dan program K3 dilaksanakan awal tahun. Program ini wajib disepakati pihak pekerja dan manajemen. Program penetapan tujuan memberikan panduan dan pedoman dalam bekerja, mengenai suksesnya sebuah program K3.
4. Program pelatihan K3
Fungsi program ini guna tingkatkan kemampuan pekerja. Pelatihan K3 juga untuk membuat kepatuhan terhadap perundangan K3.
ProgramĀ Pelatihan K3 bisa dilaksanakan pihak internal. Seperti ahli K3 umj, tim P2K3 dan HRD. juga bisa dilakukan dari pihak luar. Seperti misalnya dari OJK 3, dinas kementerian terkait, dan lembaga sertifikasi. HRD sebaiknya siapkan kebutuhan terkait pelatihan ini.
Contoh program pelatihan K3 misalnya, safety induction. Ini ditujukan bagi erja baru, yakni mengenalkan alat pelindung diri dan pengenalan bahaya kimia. Pelatihan lainya dari program ini yakni misalnya pelatihan ahli K3 umum, pelatihan petugas utama K3, hingga pelatihan operator K3.
5. Program media komunikasi
Program ini lebih ditujukan untuk membentuk komunikasi dengan ada pekerja. Bisa membuat sebuah media komunikasi cetak seperti spanduk K3, maupun media elektronik, seperti email, maupun Wa dengan membuat grup khusus yang misalnya membahas tentang keselamatan kerja.
7. Program Rambu K3
Rambu K3, juga merupakan media komunikasi cukup sederhana. Namun efektif untuk sampaikan pesan. Rambu bisa berisi larangan, himbauan, pemerintah terkait K3, rambu perlu dipasang di lokasi kerja yang mudah dilihat sehingga pesanku tersampaikan.
Nah itulah tadi beberapa informasi tentang program program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Program program ini bisa diterapkan di berbagai tempat kerja seprti pabrik, rumah sakit, gudang, hingga sekolah dan di berbagai lokasi lainya.
Dengan adanya program K3 yang disusun matang dan diaplikasikan dengan baik, maka ini akan menjadi salah satu cara agar keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan kerja, dapat diimplementasikan dengan sebaik baiknya. Semoga informasi ini bermanfaat.