Sifat sifat tabel periodik berubah secara teratur sesuai kenaikan nomor atom yang meliputi sifat fisis dan kimia. Lalu, terdiri dari apa saja sifat-sifat itu? Selengkapnya ada di sini.
Artikel
Sifat sifat tabel periodik unsur terjadi karena terulangnya konfigurasi elektronik serupa yaitu memiliki jumlah elektron yang sama di orbit terluar. Dalam golongan tertentu, jumlah elektron valensi tetap sama.
Di sisi lain, jumlah elektron valensi meningkat seiring dengan pergerakan kita dari kiri ke kanan dalam satu periode. Sifat kimia suatu unsur bergantung pada jumlah elektron di kulit valensi.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom unsur-unsur semakin berkurang dari kiri ke kanan dalam sistem periodik. Alasannya adalah jumlah atom unsur bertambah dari kiri ke kanan dalam periode yang sama, sehingga peningkatan jumlah proton menyebabkan bertambahnya tarikan elektron oleh proton.
Sebaliknya, dalam kelompok yang sama, saat kita bergerak dari atas ke bawah, jari-jari atom unsur bertambah. Karena jumlah kulit bertambah dalam kelompok yang sama dari atas ke bawah, tarikan elektron oleh proton berkurang dan jari-jari atom bertambah.
Energi Ionisasi
Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari atom atau ion disebut energi ionisasi. Reaksi berikut menunjukkan proses ini :
X + IE1 → X + + e-
X + + IE2 → X + 2 + e-
X + 2 + IE3 → X + 3 + e-
Peningkatan gaya tarik yang diterapkan oleh inti ke elektron membuat sulit untuk melepaskan elektron dari kulit. Energi ionisasi kedua lebih besar dari energi ionisasi pertama, energi ionisasi kedua lebih besar dari energi ionisasi ketiga. Kita bisa mengatakan reaksi itu :
IE1 <IE2 <IE3 <….
Ketika elektron dikeluarkan dari atom, gaya tarik per elektron meningkat, sehingga menghilangkan elektron dari atom menjadi lebih sulit. Atom yang memiliki konfigurasi elektron ns2np6 memiliki sifat simetri bola dan sulit menghilangkan elektron dan energi ionisasinya tinggi.
Selain itu, atom yang memiliki ns2np6ns1 memiliki energi ionisasi yang lebih rendah, karena melepaskan satu elektron dari atom-atom ini menjadikannya gas mulia dan lebih stabil. Jadi, mudah untuk menghilangkan elektron darinya.
Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah perubahan energi yang terjadi ketika elektron ditambahkan ke atom gas. Afinitas elektron selanjutnya dapat didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang dihasilkan dari penambahan elektron ke gas atom.
Ini bisa berupa nilai positif atau negatif. Semakin besar nilai negatifnya, semakin stabil anionnya. Persamaan kimia berikut menunjukkan proses ini :
X (g) + e– → X– (g) + Energi
X (g) + e– + Energi → X– (g)
Secara umum, afinitas elektron meningkat saat kita bergerak dari kiri ke kanan dalam suatu periode. Sebaliknya, afinitas elektron menurun dari atas ke bawah. Namun Nitrogen, Oksigen, dan Fluor tidak mengikuti tren ini. Konfigurasi elektron gas mulia akan mendekati nol karena tidak akan mudah mendapatkan elektron.
Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah pengukuran atom untuk bersaing memperebutkan elektron dalam suatu ikatan. Semakin tinggi elektronegativitas, semakin besar kemampuannya untuk mendapatkan elektron dalam suatu ikatan.
Keelektronegatifan akan menjadi penting ketika kita kemudian menentukan molekul polar dan nonpolar. Keelektronegatifan berkaitan dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Elektron dengan energi ionisasi rendah memiliki keelektronegatifan rendah karena nukleusnya tidak memberikan gaya tarik yang kuat pada elektron.
Unsur dengan energi ionisasi tinggi memiliki keelektronegatifan tinggi karena tarikan kuat yang diberikan oleh inti positif pada elektron negatif. Oleh karena itu elektronegativitas meningkat dari bawah ke atas dan dari kiri ke kanan.
Logam dan Bukan Logam
Sifat-sifat tabel periodik yang memiliki kemampuan memberikan elektron disebut sifat logam dan kemampuan mendapatkan elektron disebut sifat unsur bukan logam. Bergerak dalam periode dari kiri ke kanan, sifat logam meningkat dan sifat bukan logam menurun.
Dalam suatu kelompok logam, sifat logam dari atas ke bawah meningkat. Dalam kelompok non logam, sifat non logam dari atas ke bawah atom berkurang.
Titik Leleh dan Titik Didih
Titik leleh dan titik didih merupakan titik dimana suatu unsur mulai berubah menjadi wujud lain. Kecenderungan sifat titik leleh dan titik didih dalam tabel periodik adalah :
Golongan IA – IV A :
- Makin ke bawah dalam satu golongan makin berkurang.
- Makin ke kanan dalam satu periode mekin bertambah sampai puncakya pada IV A (titik leleh dan titik didih tertinggi.
Golongan VA – VIII A :
- Makin ke bawah dalam satu golongan makin bertambah.
- Makin ke kanan dalam satu periode makin berkurang.
Ringkasan Sifat Tabel Periodik Unsur
Pindah Kiri → Kanan
- Jari-jari Atom Menurun
- Energi Ionisasi Meningkat
- Afinitas Elektron Secara Umum Meningkat ( kecuali Afinitas Elektron Gas Mulia Mendekati Nol)
- Elektronegativitas Meningkat
- Logam Meningkat dan non Logam Menurun
- Titik leleh dan titik didih Golongan IA – IV A Meningkat, Golongan VA – VIII A Menurun
Pindah Atas → Bawah
- Jari-jari Atom Meningkat
- Energi Ionisasi Menurun
- Afinitas Elektron Umumnya Menurun Menuruni Grup
- Elektronegativitas Menurun
- Logam Meningkat dan non Logam Menurun
- Titik leleh dan titik didih Golongan IA – IV A Menurun, Golongan VA – VIII A Meningkat
Demikian pembahasan materi sifat sifat tabel periodik yang meliputi dari sifat fisis dan kimia. Semoga membantu!